Sugesti, satu kata ini sering dianggap suatu yang menakutkan karena
pasti pikiran kita langsung menghubungkan dengan proses hipnotis yang
jahat. Banyak orang menganggap sugesti adalah suatu kalimat sakti dan
hasil dari ilmu hitam. Itulah nilai yang tertanam pada pikiran
masyarakat kita. Menganggap sugesti merupakan sesuatu mantra..sehingga
jika ada kalimat ” Dengarkan sugesti saya”…membuat langsung merinding.
Menurut saya, sugesti berasal dari bahasa Inggris yaitu suggestion yang artinya saran. Jadi sugesti adalah saran yang disampaikan oleh figur yang memiliki dominansi lebih tinggi sehingga mampu masuk ke pikiran bawah sadar.
Menurut saya, sugesti berasal dari bahasa Inggris yaitu suggestion yang artinya saran. Jadi sugesti adalah saran yang disampaikan oleh figur yang memiliki dominansi lebih tinggi sehingga mampu masuk ke pikiran bawah sadar.
Misalnya dokter kepada pasiennya, lalu seorang kyai kepada santrinya.
Agar saran itu mampu menembus gerbang batas pikiran sadar dan bawah sadar maka harus memenuhi hukum berikut :
1. Menggunakan kata “Bayangkan dan Rasakan”
Dua kata sakti diatas merupakan kata yang mudah menembus pikiran
bawah sadar setiap orang, kata bayangkan akan menggali semua memori
dalam pikiran bawah sadar kita.
2. Menghindari kata Jangan
Sifat pikiran yang menolak kata Jangan harus kita waspadai, jika anda seorang dokter kemudian mengatakan “jangan makan jeroan ya bu”, maka yang pasien anda terima adalah makan jeroan. Karena pikiran akan membayangkan jeroan, yaitu kata setelah kata “jangan”
3. Dominasi Figur
Jika anda ingin memberikan sugesti yang mujarab, maka buat diri anda lebih dari orang yang akan anda sugesti. Misal pakaian anda berbeda, gaya bicara yang berbeda. Contoh seorang dokter yang memakai jas putih lebih dominan jika dibanding tanpa memakai jas
4. Reaksi Berkebalikan
Pernah mendengar lirik lagu ini “semakin aku mencintaimu semakin ku menggilaimu”
Ya itu adalah contoh dari hukum reaksi berkebalikan. Semakin A maka kamu semakin B
5. Pertegas.
Jika anda member sugesti, pertegas waktu mulainya. Contoh :”Mulai sekarang dan seterusnya, kamu harus belajar lebih baik
Itulah 5 Hukum dasar dalam membuat sugesti yang mujarab
Dengan memahami beberapa prinsip diatas, maka kita dapat menyusun kalimat-kalimat saran ajakan atupun perintah langsung menjadi sebuah sugesti.
Pernahkah Anda mendengar kata “Sugesti”? Saya yakin Anda sudah pernah bahkan sering mendengarnya. Dalam kamus bahasa Indonesia, sugesti selain artinya suatu saran / pendapat juga berarti suatu pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang dan memberikan dorongan atau motivasi terhadap suatu keyakinan.
Simple bukan ? Kedengarannya memang demikian. Tapi pada prakteknya, sugesti memiliki makna yang cukup besar dalam ruang lingkup kesehatan. Pada banyak kasus saya jumpai orang yang sebenarnya sehat, namun ia mendapatkan self-suggestion (tersugesti oleh dirinya sendiri) bahwa ia sebenarnya sakit; dan dia pun benar-benar sakit.
Demikian pula sebaliknya, saya juga beberapa kali menjumpai orang yang sebenarnya sedang sakit, tapi karena mendapatkan sugesti yang kuat akhirnya dia seketika itu pula mengalami peningkatan kesehatan. Pernahkan Anda mendengar cerita tentang seorang dokter top di suatu tempat yang pasiennya demikian banyaknya hingga harus antri panjang sekali? Pada kondisi seperti ini sering sugesti bermain pada orang yang mendengar tentang sang dokter tersebut. Kadang baru dengar namanya saja sudah merasa enak dan sembuh.
Contoh nyata di Indonesia, adalah peristiwa dukun cilik ponari yang mampu membuktikan adanya sugesti tersebut.
2. Menghindari kata Jangan
Sifat pikiran yang menolak kata Jangan harus kita waspadai, jika anda seorang dokter kemudian mengatakan “jangan makan jeroan ya bu”, maka yang pasien anda terima adalah makan jeroan. Karena pikiran akan membayangkan jeroan, yaitu kata setelah kata “jangan”
3. Dominasi Figur
Jika anda ingin memberikan sugesti yang mujarab, maka buat diri anda lebih dari orang yang akan anda sugesti. Misal pakaian anda berbeda, gaya bicara yang berbeda. Contoh seorang dokter yang memakai jas putih lebih dominan jika dibanding tanpa memakai jas
4. Reaksi Berkebalikan
Pernah mendengar lirik lagu ini “semakin aku mencintaimu semakin ku menggilaimu”
Ya itu adalah contoh dari hukum reaksi berkebalikan. Semakin A maka kamu semakin B
5. Pertegas.
Jika anda member sugesti, pertegas waktu mulainya. Contoh :”Mulai sekarang dan seterusnya, kamu harus belajar lebih baik
Itulah 5 Hukum dasar dalam membuat sugesti yang mujarab
Dengan memahami beberapa prinsip diatas, maka kita dapat menyusun kalimat-kalimat saran ajakan atupun perintah langsung menjadi sebuah sugesti.
Pernahkah Anda mendengar kata “Sugesti”? Saya yakin Anda sudah pernah bahkan sering mendengarnya. Dalam kamus bahasa Indonesia, sugesti selain artinya suatu saran / pendapat juga berarti suatu pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang dan memberikan dorongan atau motivasi terhadap suatu keyakinan.
Simple bukan ? Kedengarannya memang demikian. Tapi pada prakteknya, sugesti memiliki makna yang cukup besar dalam ruang lingkup kesehatan. Pada banyak kasus saya jumpai orang yang sebenarnya sehat, namun ia mendapatkan self-suggestion (tersugesti oleh dirinya sendiri) bahwa ia sebenarnya sakit; dan dia pun benar-benar sakit.
Demikian pula sebaliknya, saya juga beberapa kali menjumpai orang yang sebenarnya sedang sakit, tapi karena mendapatkan sugesti yang kuat akhirnya dia seketika itu pula mengalami peningkatan kesehatan. Pernahkan Anda mendengar cerita tentang seorang dokter top di suatu tempat yang pasiennya demikian banyaknya hingga harus antri panjang sekali? Pada kondisi seperti ini sering sugesti bermain pada orang yang mendengar tentang sang dokter tersebut. Kadang baru dengar namanya saja sudah merasa enak dan sembuh.
Contoh nyata di Indonesia, adalah peristiwa dukun cilik ponari yang mampu membuktikan adanya sugesti tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar